KOMPAS.com - Desainer busana mulim Dian Pelangi mendulang sukses di ajang Paris Fashion Week for Peace 2018 pada 4 Oktober 2017 lalu.
Dalam pekan mode yang digelar di Hotel Plaza Athenee Prancis tersebut, Dian berkolaborasi dengan HIJUP dan Wardah membawakan 12 koleksi terbarunya.
Dian mengungkapkan, koleksinya ini terinspirasi dari keindahan kota Paris itu namun tetap menampilkan unsur Indonesia. Misalnya saja struktur batuan yang khas di temui pada gedung-gedung tua di Paris diaplikasikan dalam batik atau tenun.
Menurut Dian, pegiat mode di Paris sangat menyukai busana yang memadupadankan akulturasi budaya modern dengan tradisional. Itu sebabnya ia mengangkat tema "Dear Paris" yang menggambarkan suasana kota Paris namun dengan ciri khasnya yang menampilkan warna-warna berani dan tampilan cenderung simpel.
"Aku memadupadankan warna-warna pastel dan juga aksen fleur de lys yang aku aplikasikan dalam kain tenun serta permainan motif batik abstrak," kata Dian dalam temu media di Jakarta, Rabu (18/10/2017).
"She shines wheter you give her light or not. She blooms without your approval. She exist without your existence." Alhamdulillah.. Few days ago, The show went really well, Such a beautiful night.. can't thank enough ?? #ParisFashionWeek @dkambassador @ifdc_org @hijup #HijupOnFashionWeek @wardahbeauty #WardahFashionJourney #WardahHijupDearParis #DPdearParis
A post shared by Dian Pelangi (@dianpelangi) on Oct 7, 2017 at 7:19am PDT
Meski baru pertama kali tampil dalam ajang tersebut, namun menurut Dian, apresiasi dan antusiasme pecinta mode Prancis cukup hangat.
"Mereka sangat senang sampai teriak bravo bravo, aku sendiri sampai mau nangis karena terharu, jadi benar-benar appreciated," tuturnya.
Dian mengatakan, sambutan hangat dari pecinta fashion di Eropa antara lain karena sangat jarang desainer modest fashion seperti dirinya yang tampil di ajang pekan mode bergengsi.
Bahkan menurut Dian, penggiat atau pelaku industri mode Prancis berharap akan semakin banyak modest fashion yang bisa diterima di Prancis.
Monday, August 27, 2018
Wednesday, August 22, 2018
Kepada Cewek-cewek Yang Lelah Jadi Korban Fashion, Cobalah 5 Saran Berharga Ini!
Sekarang lagi tren motif monochrome. Dari mulai hijab sampai sepatu, semuanya pakai warna hitam putih. Nggak apa-apa sih, tapi kalau banyak yang nyamain kan jadi risih.
Menjadi pengamat fashion ala-ala seperti yang dilakukan Hipwee Style itu tak selamanya menyiksa, lho. Rasa bangga dan bahagia lah yang justru di dapat, karena bisa tahu betul tren berpakaian seperti apa yang sedang banyak digandrungi orang-orang, khususnya para kaum hawa. Bahkan ternyata, tidak semua tren berbusana yang sedang hits itu bagus dan cocok untuk diikuti, karena kesan pasaran dan ikut-ikutan yang menggelayuti. Nah, upaya tidak begini, berikut Hipwee Style bagikan trik-trik singkatnya
Biar nggak ikut-ikutan, gantilah motif monokrom dengan yang bergaris atau bunga-bunga hitam putih
Motif bunga berwarna hitam-putih merupakan salah satu bentuk motif yang akan digemari sepanjang masa, karena saking cantik dan casualnya. Dibanding motif monokrom, lebih baik kamu pilih ini sajalah
Bagi yang berhijab, pakaian bermotif garis yang lebar akan jauh lebih enak dipandang
Di saat yang lain sedang asyik dengan motif monokromnya yang itu-itu saja. Kamu bisa lebih berinovasi dengan motif bergaris lebar dan besar supaya ada perbedaan, bahwa tak selamanya tren berpakaian itu layak untuk dikenakan.
Pakai baju second atau vintage juga tak masalah, kalau tren modern yang sekarang malah membuat gerah
Berbahagialah jika kamu fans berat baju-baju vintage, yang kini mulai menemukan jalan kepopulerannya lagi. Harganya yang tergolong murah, takkan gagal membuatmu tampil stylish di antara mereka-mereka yang lebih nyaman dengan pakaian mahal. Tenang saja, ada tips singkat nan sederhana dalam memilih baju second, biar kamu nggak menyesal karena salah beli. Good luck vintage lovers!
Ngerasa nggak nyaman sama rok pensil itu wajar, karena rok longgar biasa itu memang jauh lebih nyaman
Nggak tahu kenapa, rok pensil itu ibarat kegagalan fashion yang pernah aku temui. Bagi cewek-cewek pengendara motor khususnya, rok yang satu ini nggak banget dan lebih baik jangan dipakai deh! Bikin kesandung dan susah buat menutupi lekuk tubuh buat yang berhijab. Rok longgar yang sempat bergeser pamornya juga mulai aku pakai lagi, karena jauh lebih nyaman dan aman.
Nila, 24th
Pernah pakai rok pensil ke kampus, eeeeh malah diketawain sama teman-teman. Badanku gemuk dan pinggulku nggak bisa santai ukurannya, hehe. Dari situ aku nggak akan lagi pakai rok pensil yang memang dikhususkan buat cewek-cewek ramping nan berpinggul kecil. Jadi, mending pakai rok longgar saja deh daripada memaksakan.
Maulida, 23th
Rok pensil yang sedang tenar itu tak selamanya jadi andalan, kok. Percaya deh
Dibalik banyaknya cewek-cewek kantoran yang milih rok pensil sebagai andalannya, aku justru sebaliknya. Rok-rok longgar selutut buatku bukan cuma bawahan, tapi tren fashion super idaman. Adem dan bebas bergerak, adalah kesan pertama yang aku dapat saat mulai tunduk sama jenis rok yang satu ini. OMG, i love rok longgar!
Kiki, 26th
Please, jangan maksa buat pakai sepatu hak tinggi, kalau ternyata kamu lebih nyaman pakai sneakers
Nggak sedikit yang menganggap sneakers itu setingkat di bawah surga, karena sangat nyaman dan fleksibel di segala acara. Dibanding high heels yang bikin kaki pegal, kamu tentu lebih memilih sepatu yang satu ini untuk menemani langkahmu sehari-hari bukan?
Udah, jangan maksain diri pakai sepatu hak tinggi.
Atau, ganti dengan flatshoes saja deh
Menurut beberapa laman di google, menggunakan flatshoes itu lebih baik dibanding sekadar ikut-ikutan dengan high heels. Minimnya resiko terkilir dan jatuh merupakan dua poin penting, mengapa flasthoes layak kamu pilih sebagai sepatu andalan.
Alih-alih mengikuti tren, predikat aneh dengan legging ketat & berwarna justru akan kamu sandang
Legging warna-warni itu cuma buat senam atau olah raga. Bukan dipakai ke mall atau bahkan kencan sama pacar!
Pun dengan legging berwarna kulit seperti ini. Ya Tuhan
Lebih baik pakai celana panjang, daripada legging ketat yang warnanya nggak jauh beda sama kulit. Duh, Dek
Say no to ikut-ikutan ya, Girls. Be your self!
Advertisement
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
7 Inspirasi Fashion a la Coachella yang Cocok buat Gaya Sehari-Hari Kamu
Serba-Serbi Cewek Alumnus Biologi: Inilah 8 Alasan Mengapa Cewek Alumnus Biologi adalah Calon Istri Idaman yang Layak Diidamkan
Kepada Kamu yang Perlahan Menjauhiku
Cewek yang Bikin Klepek-klepek Cowok? Cewek yang Murah Senyum, dong!
Pesan Penting Untuk Para Cewek yang Memutuskan Berjilbab. Biar Jilbab Nggak Hanya Sekedar Jadi Fashion
Menjadi pengamat fashion ala-ala seperti yang dilakukan Hipwee Style itu tak selamanya menyiksa, lho. Rasa bangga dan bahagia lah yang justru di dapat, karena bisa tahu betul tren berpakaian seperti apa yang sedang banyak digandrungi orang-orang, khususnya para kaum hawa. Bahkan ternyata, tidak semua tren berbusana yang sedang hits itu bagus dan cocok untuk diikuti, karena kesan pasaran dan ikut-ikutan yang menggelayuti. Nah, upaya tidak begini, berikut Hipwee Style bagikan trik-trik singkatnya
Biar nggak ikut-ikutan, gantilah motif monokrom dengan yang bergaris atau bunga-bunga hitam putih
Motif bunga berwarna hitam-putih merupakan salah satu bentuk motif yang akan digemari sepanjang masa, karena saking cantik dan casualnya. Dibanding motif monokrom, lebih baik kamu pilih ini sajalah
Bagi yang berhijab, pakaian bermotif garis yang lebar akan jauh lebih enak dipandang
Di saat yang lain sedang asyik dengan motif monokromnya yang itu-itu saja. Kamu bisa lebih berinovasi dengan motif bergaris lebar dan besar supaya ada perbedaan, bahwa tak selamanya tren berpakaian itu layak untuk dikenakan.
Pakai baju second atau vintage juga tak masalah, kalau tren modern yang sekarang malah membuat gerah
Berbahagialah jika kamu fans berat baju-baju vintage, yang kini mulai menemukan jalan kepopulerannya lagi. Harganya yang tergolong murah, takkan gagal membuatmu tampil stylish di antara mereka-mereka yang lebih nyaman dengan pakaian mahal. Tenang saja, ada tips singkat nan sederhana dalam memilih baju second, biar kamu nggak menyesal karena salah beli. Good luck vintage lovers!
Ngerasa nggak nyaman sama rok pensil itu wajar, karena rok longgar biasa itu memang jauh lebih nyaman
Nggak tahu kenapa, rok pensil itu ibarat kegagalan fashion yang pernah aku temui. Bagi cewek-cewek pengendara motor khususnya, rok yang satu ini nggak banget dan lebih baik jangan dipakai deh! Bikin kesandung dan susah buat menutupi lekuk tubuh buat yang berhijab. Rok longgar yang sempat bergeser pamornya juga mulai aku pakai lagi, karena jauh lebih nyaman dan aman.
Nila, 24th
Pernah pakai rok pensil ke kampus, eeeeh malah diketawain sama teman-teman. Badanku gemuk dan pinggulku nggak bisa santai ukurannya, hehe. Dari situ aku nggak akan lagi pakai rok pensil yang memang dikhususkan buat cewek-cewek ramping nan berpinggul kecil. Jadi, mending pakai rok longgar saja deh daripada memaksakan.
Maulida, 23th
Rok pensil yang sedang tenar itu tak selamanya jadi andalan, kok. Percaya deh
Dibalik banyaknya cewek-cewek kantoran yang milih rok pensil sebagai andalannya, aku justru sebaliknya. Rok-rok longgar selutut buatku bukan cuma bawahan, tapi tren fashion super idaman. Adem dan bebas bergerak, adalah kesan pertama yang aku dapat saat mulai tunduk sama jenis rok yang satu ini. OMG, i love rok longgar!
Kiki, 26th
Please, jangan maksa buat pakai sepatu hak tinggi, kalau ternyata kamu lebih nyaman pakai sneakers
Nggak sedikit yang menganggap sneakers itu setingkat di bawah surga, karena sangat nyaman dan fleksibel di segala acara. Dibanding high heels yang bikin kaki pegal, kamu tentu lebih memilih sepatu yang satu ini untuk menemani langkahmu sehari-hari bukan?
Udah, jangan maksain diri pakai sepatu hak tinggi.
Atau, ganti dengan flatshoes saja deh
Menurut beberapa laman di google, menggunakan flatshoes itu lebih baik dibanding sekadar ikut-ikutan dengan high heels. Minimnya resiko terkilir dan jatuh merupakan dua poin penting, mengapa flasthoes layak kamu pilih sebagai sepatu andalan.
Alih-alih mengikuti tren, predikat aneh dengan legging ketat & berwarna justru akan kamu sandang
Legging warna-warni itu cuma buat senam atau olah raga. Bukan dipakai ke mall atau bahkan kencan sama pacar!
Pun dengan legging berwarna kulit seperti ini. Ya Tuhan
Lebih baik pakai celana panjang, daripada legging ketat yang warnanya nggak jauh beda sama kulit. Duh, Dek
Say no to ikut-ikutan ya, Girls. Be your self!
Advertisement
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
7 Inspirasi Fashion a la Coachella yang Cocok buat Gaya Sehari-Hari Kamu
Serba-Serbi Cewek Alumnus Biologi: Inilah 8 Alasan Mengapa Cewek Alumnus Biologi adalah Calon Istri Idaman yang Layak Diidamkan
Kepada Kamu yang Perlahan Menjauhiku
Cewek yang Bikin Klepek-klepek Cowok? Cewek yang Murah Senyum, dong!
Pesan Penting Untuk Para Cewek yang Memutuskan Berjilbab. Biar Jilbab Nggak Hanya Sekedar Jadi Fashion
Friday, August 17, 2018
Kenapa Memakai Barang KW Itu Kesalahan Fashion Terbesar
Ada banyak cara untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup. Salah satunya adalah dengan membeli barang-barang bermerek. Barang-barang dengan merek tersebut tentunya selalu dibandrol dengan harga yang tinggi. Akhirnya, masyarakat seringkali mengambil jalan pintas dengan membeli versi palsu dari merek tersebut agar tetap terlihat bergaya.
Terlepas dari label fashion crime yang diberikan oleh para insan penggerak dunia mode pada orang-orang yang melakukan kesalahan berpakaian hingga terlihat aneh, apa kalian tahu bahwa sebenarnya membeli barang KW adalah perbuatan yang melampaui fashion crime?
Pemalsuan Merek adalah Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual
Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atau dalam bahasa Inggrisnya Intellectual Property Rights adalah hukum yang mengatur tentang hak paten, cipta, dan merek dagang. Tertuang baik dalam hukum internasional maupun hukum nasional Indonesia, hukum ini bertujuan menghargai hasil karya segala kreativitas manusia dan mencegah kerugian yang bisa ditimbulkan dari aktivitas pembajakan maupun plagiasi.
Meskipun pemakaian merek palsu di Indonesia saat ini marak dan masih dilindungi impunitas dari hukum, bukan berarti perbuatan itu bisa dibenarkan. Di Singapura dan beberapa negara di Eropa, apabila kamu ketahuan membawa tas palsu, oleh petugas imigrasi bandara tas kamu akan disita atau kamu akan mendapat surat peringatan dari petugas butik resminya.
Memalsukan merek juga dinilai melanggar hak asasi pencipta. Karena dalam Deklarasi Unversal Hak Asasi Manusia pasal 27 berbunyi bahwa, everyone has the right to the protection of the moral and material interests resulting from any scientific, literary or artistic production of which he is the author Semua orang berhak mendapatkan hak proteksi moral dan material bagi hasil dari yang mereka ciptakan, karena mereka adalah penciptanya.
Perdagangan Merek Palsu Melibatkan Jaringan Teroris
Selama ini, yang masyarakat tahu bahwa perdagangan merek palsu hanya melibatkan pedagang skala kecil dan menengah. Kenyataannya, jaringan teroris juga ikut terlibat dalam perdagangan merek palsu. Interpol pernah memberikan peringatan soal adanya keterlibatan jaringan terorisme atau kelompok militan pada publikasi mereka di tahun 2003.
Pada peristiwa Bom Kereta di Madrid, Spanyol, di tahun 2004, pihak berwenang Italia menemukan bahwa pelaku pengeboman mendapatkan sokongan dana dari bisnis perdagangan barang bajakan dan merek palsu. Lalu kepolisian Amerika Serikat sempat menggerebek salah satu pabrik pembuat barang bajakan di Los Angeles, dan dari situ kepolisian AS menemukan fakta bahwa hasil penjualan barang bajakan yang dibuat oleh pabrik tersebut disalurkan ke kelompok Hizbullah di Libanon.
Dalam wawancara yang dipublikasi di media Perancis Le Monde, Pierre de Bousquet de Florian (Kepala Direktorat Pengawasan Teritorial Perancis) mengatakan bahwa selama ini kelompok teroris dari Afghanistan mendapatkan sokongan dana dari kegiatan kriminal yang berupa perampokan, pemalsuan kartu kredit, serta pemalsuan merek-merek desainer.
Pabrik Pembuat Merek Palsu Juga Merekrut Pekerja Di Bawah Umur
Sebagian besar barang bajakan di dunia diproduksi di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, salah satu negaranya adalah Cina. Pekerja yang direkrut oleh pabrik barang bajakan dan merek palsu seringnya adalah pekerja yang masih dibawah umur (Pemerintah Cina mematok aturan untuk pekerja penuh waktu minimal berumur 16 tahun). Kondisi tempat mereka bekerja pun juga memprihatinkan.
Selain itu, mereka juga mendapatkan upah dibawah UMR (Upah Menengah Regional), para buruh cilik tersebut terpaksa bekerja di pabrik untuk membantu perekonomian keluarga mereka. Dalam reportase yang dipublikasikan oleh Harpers Bazaar, buruh cilik yang biasanya direkrut adalah mereka yang masih berumur dibawah 10 tahun. Para mandornya pun juga bersikap semena-mena terhadap mereka memberikan hukuman fisik bagi mereka yang dianggap bekerja dengan tidak benar.
Bagaimana dengan Perdagangan Merek Palsu di Indonesia?
Di Indonesia sendiri, perdagangan barang bajakan dan merek palsu juga marak. Bahkan, Indonesia dinilai sebagai salah satu negara dengan pelanggaran hak cipta terburuk oleh Departemen Perdagangan Amerika Serikat. Tas dengan merek palsu pun dengan mudah bisa masuk ke dalam pusat perbelanjaan besar.
Di Jakarta, pusat perdagangan merek palsu berada di Mangga Dua dan Glodok. Pemerintah DKI mulai mengambil tindakan untuk masalah ini. Tahun 2013, ketika Joko Widodo masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, beliau mengeluarkan Dekrit Gubernur untuk memberi peringatan kepada setiap pusat perbelanjaan agar menghormati hak kekayaan intelektual dengan tidak dengan tidak mengijinkan vendor mereka memperdagangkan barang bajakan.
Apabila hal itu tetap terjadi, maka izin Pusat perbelanjaan tersebut akan dicabut. Sayangnya, meski Dekrit Gubernur tersebut sudah dikeluarkan, masih banyak barang bajakan yang dijual di Pusat Perbelanjaan di Jakarta.
Dengan Tidak Membeli Merek Palsu, Kamu Menghargai Dirimu Sendiri
Para pengrajin dan desainer yang menciptakan merek-merek yang dipalsukan berhak mendapatkan apresiasi yang pantas dari kita. Mereka telah bersusah payah untuk menciptakan karya dengan kualitas dan nilai estetika yang tinggi. Kamu juga gak mau kan ketika kamu menghasilkan suatu karya, ada orang lain yang seenaknya menyontek ciptaan kamu sehingga keuntungan hasil penjualannya gak bisa kamu nikmati?
Dengan kamu membeli barang yang asli, itu artinya kamu menghargai diri sendiri. Uang yang kamu dapatkan dari kerja keras yang halal tidak sia-sia karena membeli merek palsu yang jelas-jelas merupakan produk dari usaha kriminal yang dilarang undang-undang. Kalau ada merek mahal yang kamu taksir, lebih baik kamu tabung penghasilan kamu lalu beli merek mahal yang kamu suka setelah uangnya terkumpul.
Harga tinggi yang diberikan ke produk mereka tidak diberikan secara sembarangan, karena produk mereka dibuat dengan ketelitian yang tinggi serta dari bahan-bahan yang berkualitas. Louis Vuitton, misalnya, tidak mau menjual produknya yang cacat walaupun dengan harga diskon sekalipun. LV memiliki kebijaksanaan untuk memusnahkan barang mereka yang cacat, bukan menjualnya dengan harga diskon. Hal ini dilakukan karena LV ingin menjaga kualitas dan image dari brand-nya.
Selain itu, nilai sejarah juga menjadi faktor mengapa produk mereka mahal. Contohnya saja, Hermes seri Kelly Bag yang terkenal karena dipakai Putri Grace Kelly dari Monako untuk menutupi perutnya agar para paparazzi tidak melihat kehamilannya. Ada juga Hermes seri Birkin Bag, yang terinspirasi dari keluhan Jane Birkin, artis kelahiran Inggris yang terkenal di Prancis, tentang susahnya mendapatkan tas yang praktis tapi tetap stylish.
Alternatif Dari Membeli Merek Palsu
Tanpa membeli barang palsu, kamu pun masih bisa bergaya dengan barang bagus dengan harga yang terjangkau. Kamu bisa mencoba berbagai alternatif yang Hipwee sebut di bawah ini:
Beli Produk Lokal
Sekarang sudah banyak merek-merek lokal yang tidak kalah bagus dengan merek-merek mahal dari luar negeri. Harganya pun beragam dan lebih terjangkau. Desainnya pun juga beragam dan lebih unik:
Beli Barang Asli saat Diskon Tengah Tahun Atau Akhir Tahun
Beberapa merek bagus sering memotong hingga setengah harga saat tengah tahun atau akhir tahun misalnya saja Elle, Guess, atau Andrews. Diskon yang diberikan pun nggak main-main: biasanya dalam potongan yang besar mulai dari 50% hingga 70%. Artinya, tas yang mulanya berharga Rp 1.000.000,00 bisa jadi Rp 300.000,00 setelah diskon. Terjangkau banget, kan?
Setelah kamu tahu soal fakta-fakta dibalik merek palsu, apa kamu masih mau membelinya? Mulai hargai diri sendiri dan orang lain dengan hanya membeli merek-merek asli, yuk!
Advertisement
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
Belum Bisa Beli Barang Mahal Tapi Mau Tampil Elegan? Ikuti 9 Cara Gampang Ini Aja!
3 Alasan Kenapa Kacamata dengan Frame Kayu Itu Keren
Kalau Memang Belum Mampu Beli Barang Branded, Nggak Usah Maksain Beli Barang KW Bisa?
5 Kesalahan Terbesar yang Sering Orang-orang Bermata Minus Lakukan. Pengen Sembuh? Berubahlah!
Soal Kenyamanan, Merk Boleh Jadi Prioritas Kesekian. Stop Merendahkan Diri Menggunakan Barang KW dan Imitasi
Terlepas dari label fashion crime yang diberikan oleh para insan penggerak dunia mode pada orang-orang yang melakukan kesalahan berpakaian hingga terlihat aneh, apa kalian tahu bahwa sebenarnya membeli barang KW adalah perbuatan yang melampaui fashion crime?
Pemalsuan Merek adalah Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual
Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atau dalam bahasa Inggrisnya Intellectual Property Rights adalah hukum yang mengatur tentang hak paten, cipta, dan merek dagang. Tertuang baik dalam hukum internasional maupun hukum nasional Indonesia, hukum ini bertujuan menghargai hasil karya segala kreativitas manusia dan mencegah kerugian yang bisa ditimbulkan dari aktivitas pembajakan maupun plagiasi.
Meskipun pemakaian merek palsu di Indonesia saat ini marak dan masih dilindungi impunitas dari hukum, bukan berarti perbuatan itu bisa dibenarkan. Di Singapura dan beberapa negara di Eropa, apabila kamu ketahuan membawa tas palsu, oleh petugas imigrasi bandara tas kamu akan disita atau kamu akan mendapat surat peringatan dari petugas butik resminya.
Memalsukan merek juga dinilai melanggar hak asasi pencipta. Karena dalam Deklarasi Unversal Hak Asasi Manusia pasal 27 berbunyi bahwa, everyone has the right to the protection of the moral and material interests resulting from any scientific, literary or artistic production of which he is the author Semua orang berhak mendapatkan hak proteksi moral dan material bagi hasil dari yang mereka ciptakan, karena mereka adalah penciptanya.
Perdagangan Merek Palsu Melibatkan Jaringan Teroris
Selama ini, yang masyarakat tahu bahwa perdagangan merek palsu hanya melibatkan pedagang skala kecil dan menengah. Kenyataannya, jaringan teroris juga ikut terlibat dalam perdagangan merek palsu. Interpol pernah memberikan peringatan soal adanya keterlibatan jaringan terorisme atau kelompok militan pada publikasi mereka di tahun 2003.
Pada peristiwa Bom Kereta di Madrid, Spanyol, di tahun 2004, pihak berwenang Italia menemukan bahwa pelaku pengeboman mendapatkan sokongan dana dari bisnis perdagangan barang bajakan dan merek palsu. Lalu kepolisian Amerika Serikat sempat menggerebek salah satu pabrik pembuat barang bajakan di Los Angeles, dan dari situ kepolisian AS menemukan fakta bahwa hasil penjualan barang bajakan yang dibuat oleh pabrik tersebut disalurkan ke kelompok Hizbullah di Libanon.
Dalam wawancara yang dipublikasi di media Perancis Le Monde, Pierre de Bousquet de Florian (Kepala Direktorat Pengawasan Teritorial Perancis) mengatakan bahwa selama ini kelompok teroris dari Afghanistan mendapatkan sokongan dana dari kegiatan kriminal yang berupa perampokan, pemalsuan kartu kredit, serta pemalsuan merek-merek desainer.
Pabrik Pembuat Merek Palsu Juga Merekrut Pekerja Di Bawah Umur
Sebagian besar barang bajakan di dunia diproduksi di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, salah satu negaranya adalah Cina. Pekerja yang direkrut oleh pabrik barang bajakan dan merek palsu seringnya adalah pekerja yang masih dibawah umur (Pemerintah Cina mematok aturan untuk pekerja penuh waktu minimal berumur 16 tahun). Kondisi tempat mereka bekerja pun juga memprihatinkan.
Selain itu, mereka juga mendapatkan upah dibawah UMR (Upah Menengah Regional), para buruh cilik tersebut terpaksa bekerja di pabrik untuk membantu perekonomian keluarga mereka. Dalam reportase yang dipublikasikan oleh Harpers Bazaar, buruh cilik yang biasanya direkrut adalah mereka yang masih berumur dibawah 10 tahun. Para mandornya pun juga bersikap semena-mena terhadap mereka memberikan hukuman fisik bagi mereka yang dianggap bekerja dengan tidak benar.
Bagaimana dengan Perdagangan Merek Palsu di Indonesia?
Di Indonesia sendiri, perdagangan barang bajakan dan merek palsu juga marak. Bahkan, Indonesia dinilai sebagai salah satu negara dengan pelanggaran hak cipta terburuk oleh Departemen Perdagangan Amerika Serikat. Tas dengan merek palsu pun dengan mudah bisa masuk ke dalam pusat perbelanjaan besar.
Di Jakarta, pusat perdagangan merek palsu berada di Mangga Dua dan Glodok. Pemerintah DKI mulai mengambil tindakan untuk masalah ini. Tahun 2013, ketika Joko Widodo masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, beliau mengeluarkan Dekrit Gubernur untuk memberi peringatan kepada setiap pusat perbelanjaan agar menghormati hak kekayaan intelektual dengan tidak dengan tidak mengijinkan vendor mereka memperdagangkan barang bajakan.
Apabila hal itu tetap terjadi, maka izin Pusat perbelanjaan tersebut akan dicabut. Sayangnya, meski Dekrit Gubernur tersebut sudah dikeluarkan, masih banyak barang bajakan yang dijual di Pusat Perbelanjaan di Jakarta.
Dengan Tidak Membeli Merek Palsu, Kamu Menghargai Dirimu Sendiri
Para pengrajin dan desainer yang menciptakan merek-merek yang dipalsukan berhak mendapatkan apresiasi yang pantas dari kita. Mereka telah bersusah payah untuk menciptakan karya dengan kualitas dan nilai estetika yang tinggi. Kamu juga gak mau kan ketika kamu menghasilkan suatu karya, ada orang lain yang seenaknya menyontek ciptaan kamu sehingga keuntungan hasil penjualannya gak bisa kamu nikmati?
Dengan kamu membeli barang yang asli, itu artinya kamu menghargai diri sendiri. Uang yang kamu dapatkan dari kerja keras yang halal tidak sia-sia karena membeli merek palsu yang jelas-jelas merupakan produk dari usaha kriminal yang dilarang undang-undang. Kalau ada merek mahal yang kamu taksir, lebih baik kamu tabung penghasilan kamu lalu beli merek mahal yang kamu suka setelah uangnya terkumpul.
Harga tinggi yang diberikan ke produk mereka tidak diberikan secara sembarangan, karena produk mereka dibuat dengan ketelitian yang tinggi serta dari bahan-bahan yang berkualitas. Louis Vuitton, misalnya, tidak mau menjual produknya yang cacat walaupun dengan harga diskon sekalipun. LV memiliki kebijaksanaan untuk memusnahkan barang mereka yang cacat, bukan menjualnya dengan harga diskon. Hal ini dilakukan karena LV ingin menjaga kualitas dan image dari brand-nya.
Selain itu, nilai sejarah juga menjadi faktor mengapa produk mereka mahal. Contohnya saja, Hermes seri Kelly Bag yang terkenal karena dipakai Putri Grace Kelly dari Monako untuk menutupi perutnya agar para paparazzi tidak melihat kehamilannya. Ada juga Hermes seri Birkin Bag, yang terinspirasi dari keluhan Jane Birkin, artis kelahiran Inggris yang terkenal di Prancis, tentang susahnya mendapatkan tas yang praktis tapi tetap stylish.
Alternatif Dari Membeli Merek Palsu
Tanpa membeli barang palsu, kamu pun masih bisa bergaya dengan barang bagus dengan harga yang terjangkau. Kamu bisa mencoba berbagai alternatif yang Hipwee sebut di bawah ini:
Beli Produk Lokal
Sekarang sudah banyak merek-merek lokal yang tidak kalah bagus dengan merek-merek mahal dari luar negeri. Harganya pun beragam dan lebih terjangkau. Desainnya pun juga beragam dan lebih unik:
Beli Barang Asli saat Diskon Tengah Tahun Atau Akhir Tahun
Beberapa merek bagus sering memotong hingga setengah harga saat tengah tahun atau akhir tahun misalnya saja Elle, Guess, atau Andrews. Diskon yang diberikan pun nggak main-main: biasanya dalam potongan yang besar mulai dari 50% hingga 70%. Artinya, tas yang mulanya berharga Rp 1.000.000,00 bisa jadi Rp 300.000,00 setelah diskon. Terjangkau banget, kan?
Setelah kamu tahu soal fakta-fakta dibalik merek palsu, apa kamu masih mau membelinya? Mulai hargai diri sendiri dan orang lain dengan hanya membeli merek-merek asli, yuk!
Advertisement
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
Belum Bisa Beli Barang Mahal Tapi Mau Tampil Elegan? Ikuti 9 Cara Gampang Ini Aja!
3 Alasan Kenapa Kacamata dengan Frame Kayu Itu Keren
Kalau Memang Belum Mampu Beli Barang Branded, Nggak Usah Maksain Beli Barang KW Bisa?
5 Kesalahan Terbesar yang Sering Orang-orang Bermata Minus Lakukan. Pengen Sembuh? Berubahlah!
Soal Kenyamanan, Merk Boleh Jadi Prioritas Kesekian. Stop Merendahkan Diri Menggunakan Barang KW dan Imitasi
Sunday, August 12, 2018
Kaum Urban Jakarta, Dari Makan di Warteg Sampai Nonton Fashion Show
Jakarta memang penuh kontradiksi, di satu sisi ibukota negara ini seringkali dipuja sebagai kota tujuan utama para pencari kerja tapi di sisi lain digambarkan sebagai momok kehidupan yang chaos, keras, berbahaya dan sarat akan ancaman. Orang bilang Jakarta macet, memang iya. Orang bilang Jakarta adalah kota yang hawanya panas, tidak salah lagi, bahkan bakal nggak bisa bertahan hidup tanpa AC atau minimal ada fan. Namun Jakarta tetap menjadi kota yang memorable, segala macam rupa cerita perjuangan hidup orang seolah nampak di depan mata. Semua itu dibalut oleh sudut-sudut kota yang menjulang yang menampilkan keperkasaan serta kemegahan.
1. Macet, Telat Ngantor dan Bentrok
Kemacetan via http://www.youtube.com
Kejadian ini aku alami sekaligus dalam satu waktu. Ceritanya itu adalah hari pertama masuk kantor saat masa magang di Jakarta. Karena belum mendapat kost, aku pun menginap di rumah saudara di kawasan Jakarta Timur, sementara kantor tempatku magang berada di wilayah Jakarta Selatan. Akhirnya perjalanan ke kantor hari itu kutempuh dengan naik kopaja. Sebenarnya memang tidak begitu jauh jaraknya tapi barangkali aku agak kesiangan sehingga tidak dapat terhindar dari kemacetan. Kemacetan parah justru terjadi di kawasan yang sangat dekat dengan kantor dan itu momen dimana rasanya ingin turun saja dari kopaja lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Apalagi waktu mengisyaratkan bahwa aku sudah terlambat sepuluh menit dari jam masuk yang ditetapkan kantor.
Sesaat setelah perasaan gundahku, muncul lah kejadian dimana pengendara sepeda motor memukul kaca jendela kopaja yang kutumpangi hingga pecah, posisinya tepat di bangku depanku. Meski dibalut perasaan shock, aku bersyukur karena bangku tersebut tidak jadi kududuki. Kurang jelas apa yang menjadi duduk masalahnya sebab yang dapat kudengar hanyalah kejadian saling maki antara pengendara sepeda motor dengan kondektur kopaja. Seketika, kuurungkan niat untuk turun dari kopaja sebelum diantarkan sampai tujuan.
2. Kecopetan di Kopaja
Pencopet via http://beritasatu.com
Sadar atau tidak sadar, bahaya dapat mengancam seseorang dimana pun orang itu berada, terutama di kendaraan umum dimana orang saling berdesakan dan tidak saling notice dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Kecopetan di kendaraan umum, ini bisa jadi terjadi tidak hanya di Jakarta namun saat itu memang sialnya aku mengalaminya di tempat tersebut. Masih bercerita tentang kopajaaku memang pelanggan setia kopaja selama berada di Jakarta. Walaupun sempat naik busway beberapa kali dan juga sempat naik Go-Jek namun entah kenapa kopaja terasa efektif untuk ditumpangi saat berangkat ke kantor.
So far, aku masih percaya bahwa kopaja cukup aman untuk ditumpangi sampai pada suatu kejadian kecopetan menimpaku yang akhirnya mulai menggeser keyakinan itu. Kejadiannya terjadi sepersekian detik, bahkan sampai aku tidak menyadari bahwa dompetku telah hilang pada saat di kopaja. Sama sekali tidak ada tanda-tanda kejahatan, apalagi saat itu penumpangnya juga tidak ramai sehingga sangat memungkinkan jika berulah di dalam kopaja tersebut bakal ketahuan lalu menjadi sasaran massa. Namun rupanya pencopetnya cukup lihai, sampai-sampai tidak meninggalkan jejak pada tas yang berisi dompetku itu, ia mengambilnya dengan sangat rapi.
3. Tetangga Kos Ditemukan Tewas di Kamar
Kematian via http://news.okezone.com
Hidup penuh dengan kejutan selama berada di Jakarta. Kabar duka tiba-tiba menyelinap sore itu, ketika senja mulai menggelap dan tepatnya sesaat setelah aku pulang dari kantor. Jalan gang kostan telah dipenuhi warga kampung yang menyaksikan evakuasi jenazah seorang pria yang ditemukan tewas di dalam kamar kostnya. Tidak ada tanda-tanda pembunuhan tapi tetap mencurigakan.
Aku merasa bahwa kematian begitu dekat dengan hidup seseorang saat berada di kota ini. Kematian tidak hanya disebabkan oleh ulah jahat orang lain tapi juga karena depresi atau penyakit yang diderita orang tersebut. Bagaimana tidak, tuntutan hidup yang tinggi terkadang tidak diimbangi dengan pola hidup yang tinggi pula. Terutama kaum urban yang rela hidup di rumah-rumah, kost atau kontrakan yang ala kadarnya, tanpa memedulikan keamanan dan kesehatan dirinya.
4. Hidup Hemat dengan Makanan Warteg
Pedagang Warteg via http://tempo.co
Sebagian tempat makan di Jakarta menetapkan harga yang kurang realistis kalau kubandingkan dengan harga makanan di daerah lain di Pulau Jawa. Satu-satunya tempat andalan yang dapat mengisi perut dengan kenyang namun harganya rasional adalah warteg. Untungnya tempat makan ini menjamur di ibukota, terutama di gang-gang kostan. Momok harga makanan yang konon katanya bisa dua hingga tiga kali lipat dari daerah asal pun terpatahkan oleh warteg-warteg ini. Jujur, kehadiran warteg sangat membantu para kaum urban yang mau berhemat soal makan. Meski begitu, harus tetap cermat memilih makanan di warteg, alih-alih mau berhemat malah bisa sakit perut jika masakan yang dimakan kurang higenis.
5. Berkesempatan Menyaksikan Jakarta Fashion Week
Jakarta Fashion Week via http://m.looks.co.id
Sebagai kaum urban yang tidak bakal menetap lama di Jakarta, menyaksikan event-event seru di ibukota akan menjadi kesenangan tersendiri. Aku pun juga tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk berjalan-jalan, mengunjungi tempat berbeda-beda tiap minggunya, ya literally tiap akhir pekan sebab cuma dua bulan di kota ini. Hidup produktif selama hari kerja membuatku butuh melepas penat di hari Sabtu atau Minggu.
Jakarta memang menawarkan banyak pilihan untuk cuci mata, apalagi bagi yang berkantong tebal. Namun menyaksikan hiburan gratis juga tidak kalah asyik. Lalu perhatianku pun terpusat pada event Jakarta Fashion Week. Awalnya aku sempat berpikir ini adalah pertunjukan yang bisa ditonton free oleh siapa pun tapi rupanya tidak. Yaaaa, at least sudah merasakan euforia perhelatan fashion terbesar ibukota itu dari luar saja.
Advertisement
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
Lelahmu Itu Belum Seberapa, Jika Dibandingkan dengan Rutinitas Pegawai Jakarta Setiap Harinya!
Dari Tegal Sampai Mendunia, Ini 15 Fakta Unik Tentang Warteg yang Orang Indonesia Harus Tahu
Hai, Kamu yang Baru Punya Penghasilan. Masih Rela Bokek Demi Gaya Hidup Kekinian?
Wisata Kuliner Jakarta Ini Sudah Terkenal Lezatnya, Yakin Masih Gak Mau Coba?
Intip 9 Label Lokal Ini Pamerkan Gaya Busana Andalannya dalam Trunk Show Social Fashion Darling
1. Macet, Telat Ngantor dan Bentrok
Kemacetan via http://www.youtube.com
Kejadian ini aku alami sekaligus dalam satu waktu. Ceritanya itu adalah hari pertama masuk kantor saat masa magang di Jakarta. Karena belum mendapat kost, aku pun menginap di rumah saudara di kawasan Jakarta Timur, sementara kantor tempatku magang berada di wilayah Jakarta Selatan. Akhirnya perjalanan ke kantor hari itu kutempuh dengan naik kopaja. Sebenarnya memang tidak begitu jauh jaraknya tapi barangkali aku agak kesiangan sehingga tidak dapat terhindar dari kemacetan. Kemacetan parah justru terjadi di kawasan yang sangat dekat dengan kantor dan itu momen dimana rasanya ingin turun saja dari kopaja lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Apalagi waktu mengisyaratkan bahwa aku sudah terlambat sepuluh menit dari jam masuk yang ditetapkan kantor.
Sesaat setelah perasaan gundahku, muncul lah kejadian dimana pengendara sepeda motor memukul kaca jendela kopaja yang kutumpangi hingga pecah, posisinya tepat di bangku depanku. Meski dibalut perasaan shock, aku bersyukur karena bangku tersebut tidak jadi kududuki. Kurang jelas apa yang menjadi duduk masalahnya sebab yang dapat kudengar hanyalah kejadian saling maki antara pengendara sepeda motor dengan kondektur kopaja. Seketika, kuurungkan niat untuk turun dari kopaja sebelum diantarkan sampai tujuan.
2. Kecopetan di Kopaja
Pencopet via http://beritasatu.com
Sadar atau tidak sadar, bahaya dapat mengancam seseorang dimana pun orang itu berada, terutama di kendaraan umum dimana orang saling berdesakan dan tidak saling notice dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Kecopetan di kendaraan umum, ini bisa jadi terjadi tidak hanya di Jakarta namun saat itu memang sialnya aku mengalaminya di tempat tersebut. Masih bercerita tentang kopajaaku memang pelanggan setia kopaja selama berada di Jakarta. Walaupun sempat naik busway beberapa kali dan juga sempat naik Go-Jek namun entah kenapa kopaja terasa efektif untuk ditumpangi saat berangkat ke kantor.
So far, aku masih percaya bahwa kopaja cukup aman untuk ditumpangi sampai pada suatu kejadian kecopetan menimpaku yang akhirnya mulai menggeser keyakinan itu. Kejadiannya terjadi sepersekian detik, bahkan sampai aku tidak menyadari bahwa dompetku telah hilang pada saat di kopaja. Sama sekali tidak ada tanda-tanda kejahatan, apalagi saat itu penumpangnya juga tidak ramai sehingga sangat memungkinkan jika berulah di dalam kopaja tersebut bakal ketahuan lalu menjadi sasaran massa. Namun rupanya pencopetnya cukup lihai, sampai-sampai tidak meninggalkan jejak pada tas yang berisi dompetku itu, ia mengambilnya dengan sangat rapi.
3. Tetangga Kos Ditemukan Tewas di Kamar
Kematian via http://news.okezone.com
Hidup penuh dengan kejutan selama berada di Jakarta. Kabar duka tiba-tiba menyelinap sore itu, ketika senja mulai menggelap dan tepatnya sesaat setelah aku pulang dari kantor. Jalan gang kostan telah dipenuhi warga kampung yang menyaksikan evakuasi jenazah seorang pria yang ditemukan tewas di dalam kamar kostnya. Tidak ada tanda-tanda pembunuhan tapi tetap mencurigakan.
Aku merasa bahwa kematian begitu dekat dengan hidup seseorang saat berada di kota ini. Kematian tidak hanya disebabkan oleh ulah jahat orang lain tapi juga karena depresi atau penyakit yang diderita orang tersebut. Bagaimana tidak, tuntutan hidup yang tinggi terkadang tidak diimbangi dengan pola hidup yang tinggi pula. Terutama kaum urban yang rela hidup di rumah-rumah, kost atau kontrakan yang ala kadarnya, tanpa memedulikan keamanan dan kesehatan dirinya.
4. Hidup Hemat dengan Makanan Warteg
Pedagang Warteg via http://tempo.co
Sebagian tempat makan di Jakarta menetapkan harga yang kurang realistis kalau kubandingkan dengan harga makanan di daerah lain di Pulau Jawa. Satu-satunya tempat andalan yang dapat mengisi perut dengan kenyang namun harganya rasional adalah warteg. Untungnya tempat makan ini menjamur di ibukota, terutama di gang-gang kostan. Momok harga makanan yang konon katanya bisa dua hingga tiga kali lipat dari daerah asal pun terpatahkan oleh warteg-warteg ini. Jujur, kehadiran warteg sangat membantu para kaum urban yang mau berhemat soal makan. Meski begitu, harus tetap cermat memilih makanan di warteg, alih-alih mau berhemat malah bisa sakit perut jika masakan yang dimakan kurang higenis.
5. Berkesempatan Menyaksikan Jakarta Fashion Week
Jakarta Fashion Week via http://m.looks.co.id
Sebagai kaum urban yang tidak bakal menetap lama di Jakarta, menyaksikan event-event seru di ibukota akan menjadi kesenangan tersendiri. Aku pun juga tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk berjalan-jalan, mengunjungi tempat berbeda-beda tiap minggunya, ya literally tiap akhir pekan sebab cuma dua bulan di kota ini. Hidup produktif selama hari kerja membuatku butuh melepas penat di hari Sabtu atau Minggu.
Jakarta memang menawarkan banyak pilihan untuk cuci mata, apalagi bagi yang berkantong tebal. Namun menyaksikan hiburan gratis juga tidak kalah asyik. Lalu perhatianku pun terpusat pada event Jakarta Fashion Week. Awalnya aku sempat berpikir ini adalah pertunjukan yang bisa ditonton free oleh siapa pun tapi rupanya tidak. Yaaaa, at least sudah merasakan euforia perhelatan fashion terbesar ibukota itu dari luar saja.
Advertisement
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
Lelahmu Itu Belum Seberapa, Jika Dibandingkan dengan Rutinitas Pegawai Jakarta Setiap Harinya!
Dari Tegal Sampai Mendunia, Ini 15 Fakta Unik Tentang Warteg yang Orang Indonesia Harus Tahu
Hai, Kamu yang Baru Punya Penghasilan. Masih Rela Bokek Demi Gaya Hidup Kekinian?
Wisata Kuliner Jakarta Ini Sudah Terkenal Lezatnya, Yakin Masih Gak Mau Coba?
Intip 9 Label Lokal Ini Pamerkan Gaya Busana Andalannya dalam Trunk Show Social Fashion Darling
Tuesday, August 7, 2018
Kain Khas Gorontalo Dipamerkan di New York Fashion Week 2017
KOMPAS.com - Karawo, kain sulam khas Gorontalo, Sulawesi Utara, dipamerkan dalam pagelaran bergengsi New York Fashion Week (NYFW) di Crowne Plaza Times Square Manhattan New York, Amerika Serikat pada Minggu (10/9/2017).
Karawo dibawa desainer Agus Lahinta ke pekan mode tersebut. Lewat akun Instagramnya, Creative Director & Founder of Rumah Karawo ini bersyukur karyanya bisa dinikmati publik yang lebih luas.
Dalam video yang berdurasi 1 menit tersebut, Agus Lahinta merekam karya-karyanya dari belakang panggung yang tengah diperagakan para model di atas catwalk.
Part yang bikin saya terharu, campur aduk di backstage menyaksikan akhirnya Karawo Gorontalo bisa berada di panggung fashion dunia Couture New York Fashion Week 2017.
Menyaksikan bagaimana akhirnya mereka dari berbagai negara tahu itu Gorontalo, kenal (juga) dengan kain sulaman Kawaro dari Gorontalo, jadi mengenal proses pembuatannya yang rumit, mengenal obyek-obyek wisata di Gorontalo yang saya tuangkan dalam motif-motif Kawaro untuk design saya ini.
Alhamdulillah, semoga Kawaro, sulaman khas dari Gorontalo makin terkenal. Amin YRA.
Karawo merupakan bahasa Gorontalo yang artinya "sulaman dengan tangan". Orang-orang di luar Gorontalo mengenalnya dengan sebutan Kerawang.
They love Karawo and They Love Gorontalo. After the show #KarawoGoesToNewYork at Couture New York Fashion Week 2017 . . . . #rumahkarawo #karawogorontalo #gorontalo #worldfashion #indonesia | @gcjacobson @ruffryder_84
A post shared by Agus Lahinta (@aguslah) on Sep 10, 2017 at 6:13pm PDT
Kain sulam karawo memang bukan kain sulam biasa. Tingkat kesulitan membuat sulaman karawo ini tinggi serta memerlukan ketelitian dan ketekunan luar biasa untuk membuatnya. Untuk sehelai sulaman karawo berukuran 20 cm x 20 cm saja, misalnya, perlu waktu sebulan untuk menyelesaikannya.
Seni membuat Kerawang atau Karawo disebut Makarawo dan telah diturunkan dari generasi ke generasi sejak masa kerajaan Gorontalo masih berjaya. Keindahan motif, keunikan cara pengerjaan, dan kualitas yang bagus membuat Kerawang atau Karawo bernilai tinggi.
Dibandingkan kain nusantara lainnya, Karawo memang kurang menggema ke seantero tanah air. Ajang New York Fashion Week ini diharapkan bisa menjadi tonggak kejayaan kain Karawo.
Karawo dibawa desainer Agus Lahinta ke pekan mode tersebut. Lewat akun Instagramnya, Creative Director & Founder of Rumah Karawo ini bersyukur karyanya bisa dinikmati publik yang lebih luas.
Dalam video yang berdurasi 1 menit tersebut, Agus Lahinta merekam karya-karyanya dari belakang panggung yang tengah diperagakan para model di atas catwalk.
Part yang bikin saya terharu, campur aduk di backstage menyaksikan akhirnya Karawo Gorontalo bisa berada di panggung fashion dunia Couture New York Fashion Week 2017.
Menyaksikan bagaimana akhirnya mereka dari berbagai negara tahu itu Gorontalo, kenal (juga) dengan kain sulaman Kawaro dari Gorontalo, jadi mengenal proses pembuatannya yang rumit, mengenal obyek-obyek wisata di Gorontalo yang saya tuangkan dalam motif-motif Kawaro untuk design saya ini.
Alhamdulillah, semoga Kawaro, sulaman khas dari Gorontalo makin terkenal. Amin YRA.
Karawo merupakan bahasa Gorontalo yang artinya "sulaman dengan tangan". Orang-orang di luar Gorontalo mengenalnya dengan sebutan Kerawang.
They love Karawo and They Love Gorontalo. After the show #KarawoGoesToNewYork at Couture New York Fashion Week 2017 . . . . #rumahkarawo #karawogorontalo #gorontalo #worldfashion #indonesia | @gcjacobson @ruffryder_84
A post shared by Agus Lahinta (@aguslah) on Sep 10, 2017 at 6:13pm PDT
Kain sulam karawo memang bukan kain sulam biasa. Tingkat kesulitan membuat sulaman karawo ini tinggi serta memerlukan ketelitian dan ketekunan luar biasa untuk membuatnya. Untuk sehelai sulaman karawo berukuran 20 cm x 20 cm saja, misalnya, perlu waktu sebulan untuk menyelesaikannya.
Seni membuat Kerawang atau Karawo disebut Makarawo dan telah diturunkan dari generasi ke generasi sejak masa kerajaan Gorontalo masih berjaya. Keindahan motif, keunikan cara pengerjaan, dan kualitas yang bagus membuat Kerawang atau Karawo bernilai tinggi.
Dibandingkan kain nusantara lainnya, Karawo memang kurang menggema ke seantero tanah air. Ajang New York Fashion Week ini diharapkan bisa menjadi tonggak kejayaan kain Karawo.
Thursday, August 2, 2018
JFC (Jember Fashion Carnaval) adalah Pusaka Kabupaten Jember
Sebelum membahas JFC lebih jauh, marilah kita sejenak mengenal asal usul kota jember di mana tempat saya di lahirkan dengan penuh kasih sayang oleh kedua orangtua ku. pada zaman dahulu, sejak jawa timur masih banyak hutan belantara di banding dengan populasi manusia yang ada, di mana banyak manusia melakukan migrasi atau perpindahan untuk mendapatkan tempat yang strategis dan layak. Di mana ada dua kelompok yang saling menempati wilayah ini sebelum menjadi jember, kelompok pertama yaitu berasal dari suku Jawa. Jawa timur pedalaman. Seperti Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Bojonegoro, Ponorogo dan sekitarnya. Kelompok migrasi kedua adalah Dari suku Madura. Kedua kelompok tersebut mencari tempat yang lebih baik dari sebelumnya. Keduanya bertemu pada satu titik. Kelompok pertama dari suku Jawa berkata,Nang kene ae, lemahe sik jembar. Artinya, disini saja tanahnya masih luas. Kelompok kedua dari suku Madura juga berujar, Iyeh, neng dinnak beih, tananah gik jembher. Artinya, Iya disini saja, tanahnya masih luas. Begitulah awal terjadinya akulturasi. Percampuran kebudayaan. Seiring dengan berjalannya waktu, kata kata jembar dan jember berevolusi menjadi seperti yang kita tahu sekarang, JEMBER.
Dimana di kota ini sangat menyimpan banyak potensi yang sangat unik dan menarik, dimana tempat wisata buatan maupun alami yang banyak di antaranya pantai puger, pantai bandealit, pantai watu ulo, pantai pasir putih malikan (papuma), bukit samboja, tiara waterpak jember, waterboom niagara jember, taman botani jember, pemandiaan kebon agung, kawasan puncak rembangan, pemandian patemon, galaxy, air terjun tancak dan situs duplang jember. SDA yang melimpah di antaranya sektor pertanian, perkebunan, peternakan, pariwisata, dan perikanan dan kelautan serta sektor industri di antaranya pabrik gula di semboro dan pabrik semen di puger, selain potensi pariwisata,industri dan SDA. kabupaten jember juga di bilang sebagai kota pendidikan selain surabaya dan malang universitas yang terkenal di jember yaitu : Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, STAIN Jember, POLITEKNIK Negeri Jember, IAIN Jember, Universitas Islam Jember, Universitas Moch. Sroedji, STIE Kosgoro,IKIP PGRI Jember, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mandala Jember, Sekolah Tinggi Agama Islam Alfalah Assuniyah (Staifas) Kencong, STDI Imam Syafii, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Qodiri (STAIQOD) Gebang, Akademi Kebidanan (Akbid) Bina Husada, STIKES dan AKBID Dr. Soebandi Dan Magistra Utama dan masih banyak yang perguruan tinggi lainnya. dan kebudayaan jember pun masih kental di antaranya jaranan, reog, petik laut, dan selametan, sebenarnya banyak yang ingin saya ceritakan tentang potensi yang di miliki oleh jember dan saya sangat bangga bisa lahir di kabupaten jember ini karena mempunyai masyarakat yang rukun meskipun berbeda kebudayaan dan bahasa sehingga bisa melahirkan kebudayaan-kebudayaan baru yang di sebut akultuasi. Dan meskipun sering di anggap kota rusuh, jelek dan kumuh, karena sebenarnya seseorang tidak tau apa saja rahasia yang terpendam di kabupaten tersebut ada pepatah mengatakan jangan melihat buku dari covernya saja tapi lihatlah dan cermatilah juga isinya.
Setelah saya berbicara panjang lebar tentang potensi dan latar belakang yang di miliki kota jember, sekarang mari kita telusuri tentang ikon pariwisata dan kebudayaan yang sangat mendunia di kota jember yaitu JFC (Jember Fashion Carnaval) berawal sejak 2003, yang di gagas oleh desainer indonesia Dynand Fariz di mana ia sangat termotivasi untuk mengubah anak muda jember saatnya untuk berunjuk gigi di kancah nasional maupun internasional. Dengan ide-ide Dyand Faris sejak tahun 1998, setelah dia kembali dari paris, di mana ia belajar fashion dengan memperoleh beasiswa dia memutuskan untuk membuat studio di jember. Tetapi dalam studio Dyand Faris bukan studio Konvensional, Dalam 'House of Dynand Fariz' bisa belajar gambar teknik, menjahit, make-up, daur ulang, antara keterampilan lainnya. Secara bertahap, hasil dari pakaian yang dipresentasikan di seberang jalan dari rumah. Kemudian, pergi ke alun-alun utama kota. Hari ini, presentasi ini telah menjadi karnaval nyata.
The Indonesia hanya, dengan partisipasi 600 orang yang membuat kostum mereka sendiri, berlatih kinerja mereka dan melakukan riasan sendiri, Jember Fashion Carnival merevolusi semangat kota. "Sebelumnya, saya bangga dengan kota saya dan sekarang punya banyak," kata Dynard.
Dari situlah JFC lahir sebagai acara festival tahunan, yang di selelnggarakan setiap tahun dengan tema yang berbeda-beda. Tema Extreem Imagination untuk tahun 2012 yang diusung mengikuti trend, kejadian disekitar ataupun mengambil unsur budaya suatu daerah dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu JFC adalah sebuah karnaval yang dengan peserta sekitar 600 orang berjalan menyusuri jalan sejauh sekitar 4 km. Setiap pesrta juga memiliki inovasi-inovasi unik tersendiri mulai dari desain dan bahan-bahan seperti kaleng-kaleng, pipa,gabus, kabel-kabel, barang elektronik bekas , sampah plastic, sampah dedaunan dan lain-lain. Di Jember Fashion Carnaval para peserta mampu menyulap ragam benda tersebut menjadi lebih bernilai dan menawan.Tidak sampai disitu saja,kehadiran ratusan media nasional serta internasional yang selalu tak ingin kelewatan untuk meliput disetiap tahunnya, turut memadati.
Oleh karena itu saya sangat bangga lahir di kota kecil ini selain banyak bakat-bakat yang terpendam ternyata kota kecil ini sekarang sudah menjadi banyak perhatian publik, karena adanya Jember Fashion Carnival yang setiap tahun di gelar dan banyak di saksikan oleh ribuan penonton entah itu dari pribumi maupun luar negeri, serta di liput oleh 1000 media massa dan pothogarapher nasional maupun internasional di sepanjang trotoar dan alun-alun sepanjang 4 km di jember. JFC juga memiliki JFC marching band yaitu satu"nya marching band di Indonesia dg konsep festival yang selalu mengiringi setiap penampilan JFC dalam bentuk kolosal pada saat roadshow ke berbagai kota. JFC juga pernah roadshow ke inggris,mumbay dan shanghai. JFC juga meraih prestasi international seperti meraih Best National Costume yang diikuti kurang lebih dari 48 negara di Dominica Republic, Korea selatan & Taiwan. Saya Ingin bersama JFC tampil di festival RIO DE JENAIRO BRAZIL karena karnaval RIO DE JENAIRO adalah kiblat karnaval dunia. Dan yang sangat membuat saya dan bangsa indonesia bangga dan bahagia prestasinya yang mendunia siapa sangka, dari sekedar karnaval jalanan dan dengan desain-desain baju dari bahan-bahan bekas, omplong, daun-daunan DLL, bisa menyulap seluruh dunia kagum dengan unsur seni dan estetika yang telah di tunjukan oleh anak-anak jember, di mana Jember Fashion Carnival menduduki peringkat ke empat terbaik di dunia, di bawah Amerika Serikat, Brazil dan jerman. Ini merupakan pencapaian prestasi yang sangat luar biasa. Justru itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah seharusnya bisa memberikan dukungan yang lebih terhadap JFC. setidaknya pemerintah lebih aktif dan menjaga kelestarian budaya dan pariwisata yang ada di indonesia yang kaya raya ini sebelum kebudayaan kita di klaim oleh negara lain. Saya sebagai mahasiswa di sini juga turut prihatin dengan keadaan pemerintah di indonesia ini sebenarnya banyak bakat-bakat, potensi-potensi,SDA dan SDM yang terpendam di negara kita yang kaya raya ini tetapi pemerintah kurang memperhatikan hal-hal tersebut sedangkan pemerintah sekarang lebih mementingkan hal-hal pribadinya ketimbang mememintangkan kesejahteraan umum.
Dimana di kota ini sangat menyimpan banyak potensi yang sangat unik dan menarik, dimana tempat wisata buatan maupun alami yang banyak di antaranya pantai puger, pantai bandealit, pantai watu ulo, pantai pasir putih malikan (papuma), bukit samboja, tiara waterpak jember, waterboom niagara jember, taman botani jember, pemandiaan kebon agung, kawasan puncak rembangan, pemandian patemon, galaxy, air terjun tancak dan situs duplang jember. SDA yang melimpah di antaranya sektor pertanian, perkebunan, peternakan, pariwisata, dan perikanan dan kelautan serta sektor industri di antaranya pabrik gula di semboro dan pabrik semen di puger, selain potensi pariwisata,industri dan SDA. kabupaten jember juga di bilang sebagai kota pendidikan selain surabaya dan malang universitas yang terkenal di jember yaitu : Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, STAIN Jember, POLITEKNIK Negeri Jember, IAIN Jember, Universitas Islam Jember, Universitas Moch. Sroedji, STIE Kosgoro,IKIP PGRI Jember, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mandala Jember, Sekolah Tinggi Agama Islam Alfalah Assuniyah (Staifas) Kencong, STDI Imam Syafii, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Qodiri (STAIQOD) Gebang, Akademi Kebidanan (Akbid) Bina Husada, STIKES dan AKBID Dr. Soebandi Dan Magistra Utama dan masih banyak yang perguruan tinggi lainnya. dan kebudayaan jember pun masih kental di antaranya jaranan, reog, petik laut, dan selametan, sebenarnya banyak yang ingin saya ceritakan tentang potensi yang di miliki oleh jember dan saya sangat bangga bisa lahir di kabupaten jember ini karena mempunyai masyarakat yang rukun meskipun berbeda kebudayaan dan bahasa sehingga bisa melahirkan kebudayaan-kebudayaan baru yang di sebut akultuasi. Dan meskipun sering di anggap kota rusuh, jelek dan kumuh, karena sebenarnya seseorang tidak tau apa saja rahasia yang terpendam di kabupaten tersebut ada pepatah mengatakan jangan melihat buku dari covernya saja tapi lihatlah dan cermatilah juga isinya.
Setelah saya berbicara panjang lebar tentang potensi dan latar belakang yang di miliki kota jember, sekarang mari kita telusuri tentang ikon pariwisata dan kebudayaan yang sangat mendunia di kota jember yaitu JFC (Jember Fashion Carnaval) berawal sejak 2003, yang di gagas oleh desainer indonesia Dynand Fariz di mana ia sangat termotivasi untuk mengubah anak muda jember saatnya untuk berunjuk gigi di kancah nasional maupun internasional. Dengan ide-ide Dyand Faris sejak tahun 1998, setelah dia kembali dari paris, di mana ia belajar fashion dengan memperoleh beasiswa dia memutuskan untuk membuat studio di jember. Tetapi dalam studio Dyand Faris bukan studio Konvensional, Dalam 'House of Dynand Fariz' bisa belajar gambar teknik, menjahit, make-up, daur ulang, antara keterampilan lainnya. Secara bertahap, hasil dari pakaian yang dipresentasikan di seberang jalan dari rumah. Kemudian, pergi ke alun-alun utama kota. Hari ini, presentasi ini telah menjadi karnaval nyata.
The Indonesia hanya, dengan partisipasi 600 orang yang membuat kostum mereka sendiri, berlatih kinerja mereka dan melakukan riasan sendiri, Jember Fashion Carnival merevolusi semangat kota. "Sebelumnya, saya bangga dengan kota saya dan sekarang punya banyak," kata Dynard.
Dari situlah JFC lahir sebagai acara festival tahunan, yang di selelnggarakan setiap tahun dengan tema yang berbeda-beda. Tema Extreem Imagination untuk tahun 2012 yang diusung mengikuti trend, kejadian disekitar ataupun mengambil unsur budaya suatu daerah dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu JFC adalah sebuah karnaval yang dengan peserta sekitar 600 orang berjalan menyusuri jalan sejauh sekitar 4 km. Setiap pesrta juga memiliki inovasi-inovasi unik tersendiri mulai dari desain dan bahan-bahan seperti kaleng-kaleng, pipa,gabus, kabel-kabel, barang elektronik bekas , sampah plastic, sampah dedaunan dan lain-lain. Di Jember Fashion Carnaval para peserta mampu menyulap ragam benda tersebut menjadi lebih bernilai dan menawan.Tidak sampai disitu saja,kehadiran ratusan media nasional serta internasional yang selalu tak ingin kelewatan untuk meliput disetiap tahunnya, turut memadati.
Oleh karena itu saya sangat bangga lahir di kota kecil ini selain banyak bakat-bakat yang terpendam ternyata kota kecil ini sekarang sudah menjadi banyak perhatian publik, karena adanya Jember Fashion Carnival yang setiap tahun di gelar dan banyak di saksikan oleh ribuan penonton entah itu dari pribumi maupun luar negeri, serta di liput oleh 1000 media massa dan pothogarapher nasional maupun internasional di sepanjang trotoar dan alun-alun sepanjang 4 km di jember. JFC juga memiliki JFC marching band yaitu satu"nya marching band di Indonesia dg konsep festival yang selalu mengiringi setiap penampilan JFC dalam bentuk kolosal pada saat roadshow ke berbagai kota. JFC juga pernah roadshow ke inggris,mumbay dan shanghai. JFC juga meraih prestasi international seperti meraih Best National Costume yang diikuti kurang lebih dari 48 negara di Dominica Republic, Korea selatan & Taiwan. Saya Ingin bersama JFC tampil di festival RIO DE JENAIRO BRAZIL karena karnaval RIO DE JENAIRO adalah kiblat karnaval dunia. Dan yang sangat membuat saya dan bangsa indonesia bangga dan bahagia prestasinya yang mendunia siapa sangka, dari sekedar karnaval jalanan dan dengan desain-desain baju dari bahan-bahan bekas, omplong, daun-daunan DLL, bisa menyulap seluruh dunia kagum dengan unsur seni dan estetika yang telah di tunjukan oleh anak-anak jember, di mana Jember Fashion Carnival menduduki peringkat ke empat terbaik di dunia, di bawah Amerika Serikat, Brazil dan jerman. Ini merupakan pencapaian prestasi yang sangat luar biasa. Justru itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah seharusnya bisa memberikan dukungan yang lebih terhadap JFC. setidaknya pemerintah lebih aktif dan menjaga kelestarian budaya dan pariwisata yang ada di indonesia yang kaya raya ini sebelum kebudayaan kita di klaim oleh negara lain. Saya sebagai mahasiswa di sini juga turut prihatin dengan keadaan pemerintah di indonesia ini sebenarnya banyak bakat-bakat, potensi-potensi,SDA dan SDM yang terpendam di negara kita yang kaya raya ini tetapi pemerintah kurang memperhatikan hal-hal tersebut sedangkan pemerintah sekarang lebih mementingkan hal-hal pribadinya ketimbang mememintangkan kesejahteraan umum.
Subscribe to:
Comments (Atom)