Dominasi kapitalisme sebagai sistem ekonomi yang diterima dan diimplementasikan secara global saat ini telah membuahkan fenomena economically constructed culture, sehingga mengkonstruksikan budaya konsumerisme masyarakat sebagai sesuatu hal yang lumrah. Masyarakat memiliki tendensi untuk membeli barang-barang yang mereka tidak butuhkan, terutama dalam sektor pakaian yang terus mengalami pergantian tren dan gaya.
Akan tetapi, budaya konsumerisme terhadap aspek pakaian di masa kini banyak dikritisi oleh para aktivis buruh sebagai suatu fenomena fast fashion,di mana tren pakaian yang terus berganti memicu masyarakat untuk lebih konsumtif dan terus membeli pakaian, meski di saat mereka tidak membutuhkannya sekalipun. Mayoritas pola konsumerisme para pecinta gaya pakaian pun hanya mementingkan tren dan harga pakaian yang semurah mungkin. Padahal bila harga suatu pakaian semakin murah, maka semakin murah pula upah yang dibayarkan kepada buruh industri pakaian yang memproduksinya. Akan tetapi ironisnya, aspek-aspek fundamental seperti kesejahteraan buruh yang memproduksi pakaian-pakaian tersebut diabaikan dan bukanlah faktor determinan penting masyarakat dalam membeli pakaian.
Berbicara mengenai kasus kesejahteraan buruh pakaian, Bangladesh merupakan salah satu dari banyak negara yang cukup dikenal dengan kekurangan kesejahteraan buruh pakaiannya. Rendahnya kesejahteraan buruh pakaian Bangladesh sejatinya merupakan paradoks, mengingat Bangladesh memiliki penghasilan yang sangat tinggi dari bidang industri pakaian. Sektor garmen adalah lahan kehidupan bagi masyarakat Bangladesh, semenjak beralihnya lahan-lahan pertanian menjadi industrialisasi pabrik-pabrik garmen pakaian di negara yang dihuni oleh kurang lebih 168 juta penduduk ini. Bangladesh merupakan industri pakaian terbesar kedua di dunia, yang menyuplai merek-merek pakaian perusahaan multi-nasional barat. Industri garmen Bangladesh selama ini telah menghasilkan produk-produk pakaian yang diekspor ke negara di berbagai belahan dunia.
Tidak heran, industri garmen merupakan penghasil terbesar ekspor Bangladesh yang setiap tahunnya yang bernilai sekitar Rp 194 triliun dan merupakan 79 persen dari pendapatan negara tersebut. Lebih dari 3,2 juta orang bekerja di sektor ini dalam 5000 pabrik garmen yang tersebar di seluruh daerah Bangladesh. Bahkan industri pakaian Bangladesh disebut-sebut sebagai contoh sukses dalam konteks pemberdayaan perempuan, karena sekitar 80 persen pekerja industri pakaian di Bangladesh adalah perempuan.
Pertumbuhan ekonomi Bangladesh karena prestasinya dalam bidang industri pakaian membuat Bangladesh digolongkan sebagai salah satu dari contoh negara berkembang dengan keberhasilan pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) nomor 1, yaitu penghapusan kemiskinan ekstrim yang paling sukses di dunia.
Paradoks Di Balik Pertumbuhan Ekonomi Berbasiskan Industri Pakaian
Umumnya kita memiliki asumsi kapitalistis bahwa bila sebuah negara mengalami pertumbuhan ekonomi, maka secara tidak langsung kepentingan dan kesejahteraan masyarakat secara individual dalam berbagai bidang pekerjaan pun akan turut terakomodir dan terpenuhi secara ideal. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, maka pemerintah harus melakukan liberalisasi ekonomi agar mempermudah masuknya arus investasi asing yang meningkatkan produktivitas ekonomi negara. Jumlah masyarakat yang terjebak kemiskinan pun akan semakin menurun, dengan banyaknya arus investasi asing dalam bentuk FDI (Foreign Direct Investment).
Tetapi bila ambisi pemerintah Bangladesh hanya terbatas pada pertumbuhan ekonomi untuk menghapuskan kemiskinan ekstrim saja, maka sesungguhnya ambisi pertumbuhan ekonomi ini telah mengabaikan aspek-aspek lain yang merepresentasikan keamanan manusia/human security dalam konteks kesejahteraan para buruh industri pakaian yang sesungguhnya memiliki peranan besar dalam keberhasilan ekonomi Bangladesh.
Pada akhirnya, kita bisa melihat meningkatnya pertumbuhan ekonomi Bangladesh berbasiskan industri pakaian dan kurangnya kesejahteraan dari para buruh industri pakaian Bangladesh sebagai sebuah paradoks. Bangladesh adalah negara dengan populasi penduduk yang padat. dengan usia kerja/di bawah usia kerja yang terbesar di dunia. Hampir 70 persen dari 150 juta total populasi masyarakat Bangladesh berada di bawah usia 35 tahun. Situasi demografis yang padat penduduk ini pun memungkinkan Bangladesh untuk mendapatkan privilise demographic dividend atau dividen demografi, di mana kombinasi dari biaya hidup yang murah dan padatnya jumlah populasi penduduk akan menghasilkan sangat rendahnya biaya upah buruh industri pakaian yang harus dijamin dan dibayar oleh para industri pakaian di Bangladesh.
Meskipun begitu, upah buruh pakaian terhitung sangat kecil sehingga tidak dapat memenuhi tingkat kesejahteraan buruh yang layak. Bangladesh sendiri adalah negara di urutan kedua dengan upah termurah bagi pekerja garmen sebesar US$ 0.25 per jam. Rendahnya upah buruh industri pakaian di Bangladesh tersebut merupakan cerminan dari buruknya kesejahteraan buruh industri pakaian di Bangladesh. Sehingga pada akhirnya, para buruh industri pakaian di Bangladesh kesulitan untuk memenuhi kehidupan fundamental keluarga sehari-harinya seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pengobatan,dan pendidikan.
Isu buruknya kesejahteraan buruh industri pakaian di Bangladesh sendiri bukanlah sebuah fenomena baru dan tidak kunjung selesai sejak mulai muncul ke permukaan di tahun 1990-an. Kasus pabrik Tazreen Fashions Garment yang terbakar pada 24 November 2012 menewaskan 112 orang adalah bukti bahwa kesejahteraan dan keselamatan kerja di Industri garmen Bangladesh dipertanyakan. Salah satu kasus signifikan mengenai buruknya kesejahteraan buruh industri pakaian adalah insiden rubuh dan ambruknya bangunan pabrik dan pusat perbelanjaan Rana Plaza Pada pagi hari tanggal 24 April 2013 yang memakan korban jiwa lebih dari 1.100 buruh dan ratusan korban luka-luka.
Insiden ini berimplikasi pada meningkatnya aktivisme buruh pakaian Bangladesh yang seringkali melakukan demonstrasi terhadap pemerintah dan perusahaan multi-nasional guna memenuhi tuntutan mereka. Sudah tiga tahun berlalu dan nyatanya para buruh korban insiden Rana Plaza belum mendapatkan kompensasi yang adil dan selayaknya diberikan baik oleh pemerintah setempat atas lalainya supervisi dan proteksi mereka terhadap kaum buruh, maupun perusahaan selaku pihak pemilik kapital yang secara implisit melakukan pembiaran terhadap kondisi buruh yang tidak layak.
Peran Kita Sebagai Konsumen - Pakaian Sebagai Perwujudan Prinsip
Isu mengenai kesejahteraan buruh di Bangladesh hanyalah salah satu contoh dari banyak kasus serupa di banyak negara berkembang lainnya. Tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada lebih banyak kasus seperti Rana Plaza di masa depan, terutama di negara penuh investasi industri pakaian seperti Indonesia. Keterlibatan Indonesia dalam Komunitas Ekonomi ASEAN dan potensi penandatanganan Trans-Pacific Partnership diharapkan mampu membawa lebih banyak investasi di Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi.
Akhir kata, kita hanya bisa berharap bahwa proliferasi investasi di era perdagangan bebas diiringi dengan pemastian keselamatan dan kesejahteraan buruh. Jika ada insiden di masa mendatang mirip dengan yang terjadi di Rana Plaza, pemerintah Indonesia harus berkomitmen untuk melayani keadilan bagi buruh Indonesia, bukan kepentingan perusahaan.
Salah satu hal yang paling sederhana yang bisa kita lakukan untuk mencegah ketidakadilan pada buruh industri pakaian ini terjadi adalah dengan mengasah kepekaan kita terhadap latar belakang perusahaan dari pakaian bermerek yang akan kita beli.
Lebih dari sekedar mengikuti tren, kita harus melihat pakaian yang kita gunakan sebagai perwujudan prinsip kita. Ketika kita akan menghadapi pakaian bermerek di lain waktu, kita harus lebih sadar akan kondisi dan kesejahteraan buruh di belakang merek-merek pakaian yang kita gunakan. Sebagai konsumen, kita mampu membangun kesadaran yang lebih baik terhadap masalah ini dengan menyesuaikan pilihan konsumsi kita dengan pengetahuan mengenai realitas yang dihadapi buruh industri pakaian.
Mudah-mudahan suatu hari, industri pakaian dengan merek maha-prestis mereka mampu mengubah perspektif mereka yang hanya melihat kaum buruh sebagai angka dan variabel pada laporan laba bisnis mereka.
Sunday, April 29, 2018
Tuesday, April 24, 2018
FashionKorea-Shop, surga para pecinta fashion Korea
Ada banyak toko online yang menjual produk fashion ala Korea. Salah satunya adalah FashionKorea-Shop.com.
BERITA TERKAIT
7 Ide bisnis cocok bagi generasi milenial yang ingin berwirausaha
5 Bisnis ini cocok untuk remaja jadi pengusaha muda
Jins Levi's tua ini laku Rp 1,4 miliar, kenapa begitu istimewa?
FashionKorea-Shop adalah toko online yang menyediakan produk fashion korea dengan berbagai model yang sedang menjadi tren saat ini. Produk-produk fashion yang tersedia di FashionKorea-Shop antara lain baju, tas, aksesori dan yang lainnya.
Produk FashionKorea-Shop terbagi menjadi dua kategori produk, yakni produk Ready Stock dan produk Pre Order. FashionKorea-Shop melayani pemesanan produk secara retail dan juga menawarkan program reseller.
Produk-produk FashionKorea-Shop tersebut dijual dengan harga yang cukup terjangkau. Produk FashionKorea-Shop dijual dengan harga mulai dari Rp 50 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Harga tersebut bervariasi tergantung jenis dan merek produk yang dipilih.
Situs FashionKorea-Shop didesain dengan tampilan yang sederhana, sehingga mudah untuk dijelajahi. Informasi yang tercantum dalam situs FashionKorea-Shop juga cukup lengkap, mulai dari katalog produk hingga info reseller.
Tertarik untuk berbelanja di FashionKorea-Shop? Klik link berikut ini. [fra]
BERITA TERKAIT
7 Ide bisnis cocok bagi generasi milenial yang ingin berwirausaha
5 Bisnis ini cocok untuk remaja jadi pengusaha muda
Jins Levi's tua ini laku Rp 1,4 miliar, kenapa begitu istimewa?
FashionKorea-Shop adalah toko online yang menyediakan produk fashion korea dengan berbagai model yang sedang menjadi tren saat ini. Produk-produk fashion yang tersedia di FashionKorea-Shop antara lain baju, tas, aksesori dan yang lainnya.
Produk FashionKorea-Shop terbagi menjadi dua kategori produk, yakni produk Ready Stock dan produk Pre Order. FashionKorea-Shop melayani pemesanan produk secara retail dan juga menawarkan program reseller.
Produk-produk FashionKorea-Shop tersebut dijual dengan harga yang cukup terjangkau. Produk FashionKorea-Shop dijual dengan harga mulai dari Rp 50 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Harga tersebut bervariasi tergantung jenis dan merek produk yang dipilih.
Situs FashionKorea-Shop didesain dengan tampilan yang sederhana, sehingga mudah untuk dijelajahi. Informasi yang tercantum dalam situs FashionKorea-Shop juga cukup lengkap, mulai dari katalog produk hingga info reseller.
Tertarik untuk berbelanja di FashionKorea-Shop? Klik link berikut ini. [fra]
Thursday, April 19, 2018
Fashion Show di Catwalk Tertinggi di Dunia
Kompas.com - Dunia fashion selalu punya cara untuk menampilkan sesuatu yang baru. Bukan hanya soal desain busana saja, tapi juga tempat untuk memperagakan busana itu sendiri. Misalnya dengan membuat panggung catwalk di atas lembah Grand Canyon yang menjadi catwalk tertinggi di dunia.
Pada awal November ini, dalam peragaan busana J Autumn Show para model tampil di catwalk yang berada di ketinggian sekitar 1.200 meter. Tak pelak ini merupakan catwalk tertinggi di dunia.
Untuk menyaksikan fashion show ini, tamu-tamu undangan duduk di berlawanan dengan skywalk tempat para model memperagakan busana sehingga para tamu langsung menghadap ke ngarai dan pegunungan Grand Canyon. Para model pun seolah sedang berjalan di atas awan.
Kombinasi antara pemandangan Grand Canyon yang eksotis, skywalk kaca transparan dan juga baju-baju indah yang ditampilkan membuat fashion show tersebut dinilai sebagai peragaan busana paling indah di bumi.
Unsur lain yang membuat acara tersebut sangat indah adalah pantulan dari kristal, bordir, sutra, dan siluet gaun-gaun yang sempurna terpantul di kaca catwalk, dipadu oleh pendaran sinar matahari sore.
Desainer yang ambil bagian dalam peragaan busana tersebut berasal dari Amerika Serikat, Eropa, dan juga Asia.
Produksi acara ini dipersiapkan kurang dari 60 hari sejak Jessica Minh Anh, kreator, mendapatkan ijin eksklusif dari Grand Canyon Resort Corporation untuk menyelenggarakan fashion show di sana.
"Kami bekerja siang dan malam untuk memastikan para klien dan juga wartawan di 40 negara memberikan respon undangan kami. Ini adalah tanggung jawab besar dan saya merasa sangat bangga bisa melakukannya," kata Jessica.
Ini bukanlah kali pertama Jessica membuat catwalk yang fenomenal. Direktur dari J Model Management ini dianggap telah membuat standar baru dalam fashion show modern dengan mengerjakan 3 show pertahun di berbagai benua berbeda.
Peragaan busana fenomenal yang pernah dibuatnya antara lain catwalk pertama di menara London's Tower Brige dan menara kembar Petronas, Malaysia, catwalk mengapung di Seine River, Paris, dan catwalk pertama di anjungan di atas gedung Costa Atlantica Dubai.
Setelah mengapung di air dan peragaan busana di atas langit, kita tunggu apa lagi yang akan dilakukan Jessica selanjutnya.
Pada awal November ini, dalam peragaan busana J Autumn Show para model tampil di catwalk yang berada di ketinggian sekitar 1.200 meter. Tak pelak ini merupakan catwalk tertinggi di dunia.
Untuk menyaksikan fashion show ini, tamu-tamu undangan duduk di berlawanan dengan skywalk tempat para model memperagakan busana sehingga para tamu langsung menghadap ke ngarai dan pegunungan Grand Canyon. Para model pun seolah sedang berjalan di atas awan.
Kombinasi antara pemandangan Grand Canyon yang eksotis, skywalk kaca transparan dan juga baju-baju indah yang ditampilkan membuat fashion show tersebut dinilai sebagai peragaan busana paling indah di bumi.
Unsur lain yang membuat acara tersebut sangat indah adalah pantulan dari kristal, bordir, sutra, dan siluet gaun-gaun yang sempurna terpantul di kaca catwalk, dipadu oleh pendaran sinar matahari sore.
Desainer yang ambil bagian dalam peragaan busana tersebut berasal dari Amerika Serikat, Eropa, dan juga Asia.
Produksi acara ini dipersiapkan kurang dari 60 hari sejak Jessica Minh Anh, kreator, mendapatkan ijin eksklusif dari Grand Canyon Resort Corporation untuk menyelenggarakan fashion show di sana.
"Kami bekerja siang dan malam untuk memastikan para klien dan juga wartawan di 40 negara memberikan respon undangan kami. Ini adalah tanggung jawab besar dan saya merasa sangat bangga bisa melakukannya," kata Jessica.
Ini bukanlah kali pertama Jessica membuat catwalk yang fenomenal. Direktur dari J Model Management ini dianggap telah membuat standar baru dalam fashion show modern dengan mengerjakan 3 show pertahun di berbagai benua berbeda.
Peragaan busana fenomenal yang pernah dibuatnya antara lain catwalk pertama di menara London's Tower Brige dan menara kembar Petronas, Malaysia, catwalk mengapung di Seine River, Paris, dan catwalk pertama di anjungan di atas gedung Costa Atlantica Dubai.
Setelah mengapung di air dan peragaan busana di atas langit, kita tunggu apa lagi yang akan dilakukan Jessica selanjutnya.
Saturday, April 14, 2018
Fashion Paper Doll kembangkan minat anak muda
Sabtu, (6/10), sebuah sekolah fashion terkemuka di Surabaya menggelar workshop bertema Fashion Paper Doll di Malang. Mungkin tak banyak yang tahu tentang perkembangan fashion di Malang, kota terbesar kedua di Jawa Timur.
BERITA TERKAIT
Jins Levi's tua ini laku Rp 1,4 miliar, kenapa begitu istimewa?
Kemendag wadahi desainer kembangkan potensi lewat Good Design Indonesia 2018
Strategi industri fesyen jadikan Indonesia kiblat fesyen muslim dunia
Ternyata, respon masyarakat Malang cukup besar terhadap perkembangan fashion tanah air. Tercatat lebih dari 30 peserta antusias mengikuti workshop, yang kebanyakan diminati oleh siswa SMA atau SMK.
"Mereka yang datang kesini punya pasion besar terhadap fashion dan memang niat melanjutkan pendidikan kesana," kata Alin, perwakilan Arva school of fashion kepada Merdeka.com, (6/10).
Bagi Anda yang sering berkunjung ke Surabaya, nama Arva mungkin terdengar cukup familiar. Pasalnya, sekolah fashion yang berdiri sejak tahun 1989 ini telah melahirkan banyak fashion designer lho.
Bermarkas di Surabaya, kini Arva membuka cabang baru di Malang dengan menggandeng Quinna, sekolah fashion pertama di Malang.
"Kita jadi semakin pede untuk melebarkan sayap di dunia fashion. Kalau bukan kita, siapa lagi," tandas Hermina Andreyani, pendiri Quinna school of fashion design.
Nah, kira-kira, apa sih tanggapan dari peserta workshop fashion paper doll?
Vania, SMA St. Yusuf: "Fashion itu bisa mengubah sesuatu yang biasa jadi luar biasa. Dan, apa yang kita desain menggambarkan diri kita sendiri."
Bagi Anda yang suka fashion dan bercita-cita menjadi fashion desainer, teruslah berlatih dan menambah wawasan. Semangat! [des]
BERITA TERKAIT
Jins Levi's tua ini laku Rp 1,4 miliar, kenapa begitu istimewa?
Kemendag wadahi desainer kembangkan potensi lewat Good Design Indonesia 2018
Strategi industri fesyen jadikan Indonesia kiblat fesyen muslim dunia
Ternyata, respon masyarakat Malang cukup besar terhadap perkembangan fashion tanah air. Tercatat lebih dari 30 peserta antusias mengikuti workshop, yang kebanyakan diminati oleh siswa SMA atau SMK.
"Mereka yang datang kesini punya pasion besar terhadap fashion dan memang niat melanjutkan pendidikan kesana," kata Alin, perwakilan Arva school of fashion kepada Merdeka.com, (6/10).
Bagi Anda yang sering berkunjung ke Surabaya, nama Arva mungkin terdengar cukup familiar. Pasalnya, sekolah fashion yang berdiri sejak tahun 1989 ini telah melahirkan banyak fashion designer lho.
Bermarkas di Surabaya, kini Arva membuka cabang baru di Malang dengan menggandeng Quinna, sekolah fashion pertama di Malang.
"Kita jadi semakin pede untuk melebarkan sayap di dunia fashion. Kalau bukan kita, siapa lagi," tandas Hermina Andreyani, pendiri Quinna school of fashion design.
Nah, kira-kira, apa sih tanggapan dari peserta workshop fashion paper doll?
Vania, SMA St. Yusuf: "Fashion itu bisa mengubah sesuatu yang biasa jadi luar biasa. Dan, apa yang kita desain menggambarkan diri kita sendiri."
Bagi Anda yang suka fashion dan bercita-cita menjadi fashion desainer, teruslah berlatih dan menambah wawasan. Semangat! [des]
Monday, April 9, 2018
Fashion Met Gala 2017 semakin 'gila' daripada tahun-tahun sebelumnya
Gala dinner Metropolitan Museum of Art's Costume Institute alias Met Gala kembali hadir. Acara makan malam yang selalu menghadirkan suguhan fashion paling berwarna sepanjang tahun itu kembali diadakan pada hari Senin pertama bulan Mei.
BERITA TERKAIT
Jins Levi's tua ini laku Rp 1,4 miliar, kenapa begitu istimewa?
Kemendag wadahi desainer kembangkan potensi lewat Good Design Indonesia 2018
Strategi industri fesyen jadikan Indonesia kiblat fesyen muslim dunia
Tema yang diusung Met Gala kali ini adalah Comme des Garcons: Art of the In-Between. Tema ini merupakan penghormatan terhadap Rei Kawabuko, desainer kelahiran Jepang sekaligus pendiri Comme des Garcons yang terkenal dengan konsep anti-fashion.
Lalu siapa selebriti yang paling berhasil mengusung tema ini dalam busana yang mereka kenakan? Rupanya Rihanna dan Katy Perry adalah juaranya. Kedua penyanyi cantik ini mengenakan gaun merah dengan desain yang luar biasa unik.
Katy Perry di Met Gala 2017. 2017 REUTERS
Katy Perry di Met Gala 2017. 2017 REUTERS
Katy Perry mengenakan gaun merah dengan cadar tembus pandang karya John Galliano untuk Maison Martin Margiela. Fokus penampilannya terletak pada hiasan kepala yang penuh ornamen. Disertai tulisan 'witness' yang terpampang di depan wajah Katy dan sepasang cermin di kedua sisi kepalanya.
Rihanna di Met Gala 2017. 2017 REUTERS
Rihanna di Met Gala 2017. REX/Shutterstock
Sementara Rihanna mengenakan busana dari koleksi musim gugur 2016 Comme des Garcons. Sang perancang mendeskripsikan gaun tersebut sebagai perwujudan 'punk pada abad 18'.
Baik RiRi maupun Katy dipuji netizen karena dianggap merepresentasikan konsep anti-fashion Kawabuko dengan sempurna. [tsr]
BERITA TERKAIT
Jins Levi's tua ini laku Rp 1,4 miliar, kenapa begitu istimewa?
Kemendag wadahi desainer kembangkan potensi lewat Good Design Indonesia 2018
Strategi industri fesyen jadikan Indonesia kiblat fesyen muslim dunia
Tema yang diusung Met Gala kali ini adalah Comme des Garcons: Art of the In-Between. Tema ini merupakan penghormatan terhadap Rei Kawabuko, desainer kelahiran Jepang sekaligus pendiri Comme des Garcons yang terkenal dengan konsep anti-fashion.
Lalu siapa selebriti yang paling berhasil mengusung tema ini dalam busana yang mereka kenakan? Rupanya Rihanna dan Katy Perry adalah juaranya. Kedua penyanyi cantik ini mengenakan gaun merah dengan desain yang luar biasa unik.
Katy Perry di Met Gala 2017. 2017 REUTERS
Katy Perry di Met Gala 2017. 2017 REUTERS
Katy Perry mengenakan gaun merah dengan cadar tembus pandang karya John Galliano untuk Maison Martin Margiela. Fokus penampilannya terletak pada hiasan kepala yang penuh ornamen. Disertai tulisan 'witness' yang terpampang di depan wajah Katy dan sepasang cermin di kedua sisi kepalanya.
Rihanna di Met Gala 2017. 2017 REUTERS
Rihanna di Met Gala 2017. REX/Shutterstock
Sementara Rihanna mengenakan busana dari koleksi musim gugur 2016 Comme des Garcons. Sang perancang mendeskripsikan gaun tersebut sebagai perwujudan 'punk pada abad 18'.
Baik RiRi maupun Katy dipuji netizen karena dianggap merepresentasikan konsep anti-fashion Kawabuko dengan sempurna. [tsr]
Wednesday, April 4, 2018
Fashion Korea dan Jepang di Sanfashions
Fashion Jepang dan Korea kini sedang populer dan seringkali menginspirasi penampilan sebagian besar orang. Sanfashions.com hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
BERITA TERKAIT
7 Ide bisnis cocok bagi generasi milenial yang ingin berwirausaha
5 Bisnis ini cocok untuk remaja jadi pengusaha muda
Puncak Ramadan Ekstra 25 Mei, transaksi Tokopedia setara akumulasi lima tahun
Toko online ini menjual baju wanita yang mengikuti fashion Korea dan Jepang. Produk yang dijual diimpor langsung dari supplier terpercaya dan berkualitas di China. Situs ini menjual dress, blouse, pants, long dress, cardigan, skirt, serta fashion bag untuk melengkapi penampilan.
Situs dari toko online ini menyediakan katalog produk yang dikelompokkan dalam berbagai kategori. Selain menurut jenis produk, terdapat kategori mengenai stock barang terbaru sampai produk yang telah terjual habis.
Sanfashions.com melayani pemesanan melalui situs dengan menyediakan shopping cart. Bagi yang belum pernah menggunakan layanan ini tidak perlu khawatir, karena terdapat panduan yang jelas mengenai cara penggunaannya.
Toko fashion Jepang dan Korea ini menerima pembelian secara eceran maupun grosir. Tentunya untuk pembelian dalam jumlah banyak akan mendapatkan potongan harga. Semakin banyak produk yang dibeli, semakin besar potongan harga yang didapatkan.
Sanfashions berdiri sejak tahun 2009 dan memulai usahanya dengan menjual baju wanita melalui Facebook. Sekarang, toko ini telah menambah jenis produknya dengan menjual tas berkualitas. [sny]
BERITA TERKAIT
7 Ide bisnis cocok bagi generasi milenial yang ingin berwirausaha
5 Bisnis ini cocok untuk remaja jadi pengusaha muda
Puncak Ramadan Ekstra 25 Mei, transaksi Tokopedia setara akumulasi lima tahun
Toko online ini menjual baju wanita yang mengikuti fashion Korea dan Jepang. Produk yang dijual diimpor langsung dari supplier terpercaya dan berkualitas di China. Situs ini menjual dress, blouse, pants, long dress, cardigan, skirt, serta fashion bag untuk melengkapi penampilan.
Situs dari toko online ini menyediakan katalog produk yang dikelompokkan dalam berbagai kategori. Selain menurut jenis produk, terdapat kategori mengenai stock barang terbaru sampai produk yang telah terjual habis.
Sanfashions.com melayani pemesanan melalui situs dengan menyediakan shopping cart. Bagi yang belum pernah menggunakan layanan ini tidak perlu khawatir, karena terdapat panduan yang jelas mengenai cara penggunaannya.
Toko fashion Jepang dan Korea ini menerima pembelian secara eceran maupun grosir. Tentunya untuk pembelian dalam jumlah banyak akan mendapatkan potongan harga. Semakin banyak produk yang dibeli, semakin besar potongan harga yang didapatkan.
Sanfashions berdiri sejak tahun 2009 dan memulai usahanya dengan menjual baju wanita melalui Facebook. Sekarang, toko ini telah menambah jenis produknya dengan menjual tas berkualitas. [sny]
Subscribe to:
Comments (Atom)